Mungkin kamu sudah bosan mendengar kata ‘cuci tangan’. Terutama sejak pandemi covid-19, imbauan cuci tangan terus digaungkan hampir di semua tempat baik itu secara konten digital maupun luring. Sampai-sampai dengar kata ‘cuci tangan’ saja sudah bereaksi “yah itu lagi itu lagi. Tahu kok tahu!”. Meskipun sudah mendengar imbauan soal cuci tangan, tapi apakah kita benar-benar tahu bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar? Apakah tahu sebesar apa dampak dari mencuci tangan dengan baik dan benar? Sejauh mana pengaruh cuci tangan dalam menjaga kesehatan tidak hanya saat pandemi covid-19 tapi untuk seterusnya?
Ada beberapa fakta menarik seputar kebersihan tangan dan bagaimana mencuci tangan dapat memberikan dampak besar bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berdasarkan riset yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention, menjaga kebersihan tangan dapat mencegah penularan virus diare hingga 23-40%. Virus diare sendiri menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), bersama dengan pneumonia telah merenggut sebanyak 1,8 juta jiwa anak dibawah usia 5 tahun secara global. Angka sebanyak itu bisa dilihat dari riset UNICEF, yang menunjukan secara global 55 dari 1000 anak tidak dapat merayakan ulang tahunnya yang kelima karena terserang penyakit diare. Hal itu disebabkan 70% penyebab diare berasal dari paparan kuman dan bakteri yang menempel ke makanan akibat tangan yang kurang bersih. Maka dari itu, riset Centers for Disease Control and Prevention memberikan solusi atas permasalahan tersebut dengan menjaga kebersihan tangan. Hal ini dikarenakan, dengan mencuci tangan dapat melindungi 1 dari 3 anak dari penularan virus diare dan 1 dari 5 anak dari infeksi pneumonia.
Dari riset di atas dapat disimpulkan bahwa mencuci tangan sangat penting dalam menjaga siklus kehidupan manusia dari setiap generasi. Dari aksi kecil seperti mencuci tangan, kita bisa menjaga kualitas hidup anak-anak penerus bangsa yang suatu saat nanti akan menjadi tulang punggung dari pembangunan sebuah negara. Bahkan saking pentingnya menjaga kebersihan tangan, WHO sampai menetapkan 5 Mei sebagai World Hand Hygiene Day atau Hari Kebersihan Tangan. Langkah ini dimulai sejak 5 Mei 2009 sebagai bentuk komitmen WHO untuk menjaga kesehatan anak-anak seluruh dunia dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan tangan.
Sebagai bentuk upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan dengan baik dan benar, Radio Kesehatan sebagai salah satu media resmi Kementerian Kesehatan RI mengangkat tema “Tingkatkan Budaya Cuci Tangan Cegah Infeksi dan Resistensi Antimikroba” dalam program Talk Show Keluarga Sehat bersama narasumber dari RSUP Fatmawati yaitu Ns. Nopi Tri Mulyati, S.Kep pada Jumát 5 Mei 2023. Nopi menjelaskan ada 5 fakta kuman yang perlu kita ketahui. Pertama, kuman dapat bertahan di tangan selama 3 jam bahkan ada yang bisa bertahan lebih lama dari itu. Kedua, ujung jari memiliki 2 juta bakteri mikroorganisme jika tidak menjaga kebersihan tangan. Ketiga, dalam hitungan menit kuman bisa dengan cepat berkembang biak dan menggandakan populasinya di tangan. Keempat, 80% penyebab penyakit ditularkan melalui kuman dan bakteri dari tangan. Kelima, kondisi tangan yang lembab membuat seribu kali lebih banyak kuman daripada tangan yang tidak lembab. Fakta-fakta tersebut semakin menguatkan pentingnya menjaga tangan dari kuman.
Untuk melindungi diri dan orang sekitar dari paparan virus dan bakteri akibat tangan yang kotor, ada waktu-waktu yang sangat krusial untuk mencuci tangan. Misalkan, setelah beraktivitas di luar dan masuk ke dalam rumah, langsung segera mencuci tangan. Bukan hanya karena standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO, tetapi aktivitas di luar sangat rentan membuat tangan kita kotor dan berkuman. Seperti setelah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan uang tunai, begitu menyentuhnya wajib mencuci tangan karena benda seperti uang kertas dan uang logam memiliki banyak kuman dan bakteri. Kemudian setelah habis berkebun, paparan bahan kimia dari pestisida maupun pupuk membuat tangan kita kotor sehingga harus mencuci tangan sebelum masuk rumah. Bagi yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan burung, setelah memegang hewan tersebut wajib untuk mencuci tangan agar tidak menularkan virus dari hewan ke manusia. Khusus ibu-ibu yang memiliki bayi, sebelum menyusui dan memberi makan, wajib mencuci tangan karena bayi belum memiliki imunitas yang kuat seperti orang dewasa dan sangat rentan terpapar penyakit.
Jika mencuci tangan sebegitu pentingnya, tentu kita tidak bisa asal mencuci tangan saja karena untuk membunuh kuman sampai tuntas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mulai dari sebelum mencuci tangan. Menurut Nopi, jika di tangan ada aksesoris seperti gelang dan cincin maka lepas dulu sebelum cuci tangan. Hal ini dikarenakan, kulit yang tertutupi dengan aksesoris tangan sulit terjangkau saat membersihkan tangan. Di sana lah tempat favorit kuman untuk berkumpul dan berkembang biak. Lalu perhatikan kuku kita, pastikan kuku pendek tidak panjang karena daerah di bawah kuku baik yang alami maupun palsu merupakan tempat paling banyak berkumpul kuman. Jika membiarkan kuku tetap panjang, saat mencuci tangan tidak akan mengenai permukaan kuku sampai bersih. Terakhir, hindari penggunaan cat kuku karena kuman sering bersembunyi di sela-sela kuku yang rusak. Jika tidak memperhatikan faktor-faktor tersebut, walaupun mencuci tangan dengan baik dan benar tetap tidak akan efektif karena belum sepenuhnya membunuh kuman di segala tempat di tangan.
Selain itu, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar cuci tangan menjadi efektif. Pertama, perhatikan airnya, pastikan mencuci tangan dengan air yang bersih dan mengalir. Mencuci tangan dengan air yang tidak mengalir seperti dari ember atau obokan tetap tidak efektif karena air dapat terpapar kuman setelah kita gunakan dan saat tangan kita kembali ke ember tersebut yang ada kuman akan kembali ke tangan. Kedua, komposisi sabun yang digunakan bisa menggunakan sabun polos atau yang ada antiseptiknya lebih baik. Ketiga, saat mengambil sabun ke tangan, ukurannya 3-5 cc. Keempat, waktu mencuci tangan kisarannya sekitar 40-60 detik. Kelima, lakukan dengan cara yang sudah diajarkan oleh WHO.
Adapun metode mencuci tangan menurut standar WHO dapat dilakukan dengan 6 langkah mudah. Berikut langkah-langkahnya:
- Ambil sabun 3-5 cc, kemudian ratakan dengan telapak tangan
- Gosok punggung tangan sampai masuk ke sela-sela jari mulai dari tangan kiri. Gosok punggung tangan kiri dengan tangan kanan sampai masuk sela-sela jari sebanyak 4 kali. Lakukan sebaliknya dengan cara yang sama
- Setelah menggosok punggung tangan, lanjut dengan gosok telapak tangan sampai masuk sela-sela jari mulai dari tangan kiri juga sebanyak 4 kali
- Gosok punggung jari berhadapan dengan telapak tangan dengan jarinya mengunci sebanyak 4 kali
- Bersihkan ibu jari tangan kanan dengan cara putarkan tangan terus sampai jari tangan kiri
- Terakhir, bentuk tangan seperti ingin makan nasi, lalu tempelkan ujung-ujung jari ke telapak tangan, kemudian putar-putar sampai 4 kali
Inilah 6 langkah dalam metode cuci tangan yang diajarkan WHO. Tangan sudah siap untuk digunakan lagi, kemudian jika kotor lakukan langkah yang sama. Melakukan 6 langkah metode cuci tangan ini hanya memakan waktu 40- detik. Dengan durasi tersebut, kita sudah bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah penularan virus dan bakteri yang ada di tangan kita.
Bagaimana jika tidak ada air? Apakah dengan menggunakan hand sanitizer saja sudah cukup?
Semenjak pandemi covid-19 penggunaan hand sanitizer semakin populer karena simpel dan bisa dibawa-bawa kemana-mana. Namun perhatikan dulu komposisi produk, minimal kandungan alkoholnya sebanyak 70%. Perlu diingat, hand sanitizer akan efektif jika tangan tidak yang benar-benar kotor sampai berwarna kecoklatan atau setelah terpapar bahan kimia seperti pestisida. Pasalnya, paparan bahan kimia dan jenis-jenis kotoran seperti sehabis dari kebun tidak akan bersih secara maksimal jika hanya menggunakan hand sanitizer. Butuh air bersih dan sabun untuk membunuh semua kuman yang ada di tangan. Maka dari itu, gunakan hand sanitizer hanya dalam keadaan tangan yang tidak terkontaminasi bahan kimia.
Dengan kata lain, mencuci tangan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Aksi kecil yang mudah, murah, dan sehat ini memiliki dampak yang begitu besar apalagi lalai dalam melakukannya. Terutama bagi anak-anak yang imunnya belum terbentuk secara sempurna, paparan virus dan bakteri dari tangan kotor dapat membahayakan nyawa mereka. Maka dari itu, WHO menganggap isu mencuci tangan ini sebagai hal yang cukup serius sampai membuat 6 langkah metode cuci tangan yang baik dan benar. Dengan mengikuti langkah-langkah mencuci tangan dari WHO, maka tangan kita akan lebih siap untuk digunakan. (Audi)