Jakarta, 8 Mei 2022
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Dr. L. Rizka Andalucia, Apt. terpilih sebagai anggota dewan Investor atau Sovereign Investor Board Member of Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) periode 2022-2025, setelah melalui voting yang dilakukan mulai bulan Maret hingga April 2022. Ini adalah kali pertama Indonesia terpilih menjadi Board Member of CEPI.
Posisi tersebut sebelumnya diduduki oleh perwakilan dari Inggris yaitu Professor Charlotte Watts, yang telah berakhir masa tugasnya. Dr. Rizka bersaing dengan dua kandidat lainnya yaitu Dr. Atul Gawande dari CDC US dan Prof. Charlotte Watts dari Inggris dalam pemilihan ini.
CEPI adalah koalisi internasional yang terdiri atas pemerintah, akademisi, pemerintah, dan antarfilantropis, lembaga swasta, pemerintah dengan visi menciptakan dunia yang bebas dari ancaman epidemi dan pandemi. Misi CEPI adalah mempercepat pengembangan vaksin dan respons biologis lainnya terhadap ancaman epidemi dan pandemi agar dapat dijangkau oleh semua orang yang membutuhkan, serta produksi vaksin secara cepat dan berkesinambungan di negara berpendapatan rendah dan menengah guna meningkatkan kesiapan dan respons menghadapi wabah epidemi/pandemi di masa mendatang. CEPI memiliki program ‘100 days mission’ atau misi 100 hari yaitu agar dunia memiliki vaksin yang aman dan efektif dalam 100 hari sejak epidemi atau ancaman pandemic.
Terpilihnya Rizka untuk duduk dalam CEPI Board Member menunjukkan bahwa posisi Indonesia diperhitungkan di dunia Internasional. Pasalnya Indonesia strategis mewakili negara berkembang (85?ri penduduk dunia) dengan potensi pasar yang besar dan memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan penelitian vaksin.
Selain itu, Rizka menjadi perwakilan dari kelompok ‘Selatan’ yang duduk di Board Member periode saat ini dan akan menyuarakan kepentingan ‘Selatan’ (voice of the South) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan dan menjadi bagian untuk menjawab tantangan pandemi global mendatang.
Kementerian Kesehatan memandang pentingnya bekerja sama dengan CEPI, untuk mencapai target dan tujuan dalam pengembangan vaksin. Kerja sama ini juga bertujuan untuk melawan penyakit menular dan mengupayakan akses yang adil terhadap vaksin bagi semua orang.
Kerja sama ini disepakati melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada tanggal 24 Maret 2022. Untuk mendukung program kerja CEPI, Indonesia memberikan kontribusi sebesar USD 5 juta untuk 5 tahun dan bergabung dalam Investor Council (IC) bersama dengan 21 negara dan 2 filantropi.
Dalam pertemuan tahunan anggota CEPI yang dilaksanakan di Bergen, Norwegia, tanggal 25-26 April 2022, Board Members sebagai governing body yang utama memutuskan beberapa hal penting seperti menyetujui dana penelitian, rencana investasi dan strategi penambahan dana (replenishment fund), mobilisasi sumber daya, serta beberapa kebijakan internal CEPI.
Perwakilan Indonesia, Rizka yang hadir secara langsung mengatakan bahwa pentingnya regional hub vaksin di negara berkembang seperti Indonesia.
“Regional hub vaksin di negara berkembang penting untuk mengatasi kesenjangan akses vaksin dan untuk memenuhi kebutuhan vaksin global,” katanya dalam pertemuan tersebut.
Pandangan itu mendapatkan apresiasi dari negara investor lainnya dan didukung oleh beberapa negara seperti Mexico, Ethiopia, Jepang dan Korea.
“Kami mengharapkan lebih banyak negara berkembang akan mengikuti jejak Indonesia untuk membangun solidaritas dan kerja sama internasional yang sangat penting dalam melawan pandemi, utamanya dalam membangun resiliensi dan menjamin ketersediaan vaksin yang merata di seluruh dunia,” ucap Rizka.
Sumber: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
"Saya komit untuk berikan yang terbaik. Mohon kerjasamanya. Tidak mampu dan tidak mungkin saya sendiri mengatasi pandemi (Covid-19) ini. Saya butuh bantuan teman - teman"
"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan terbesar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran COVID-19 melalui vaksinasi”
“Mudah-mudahan dengan dilaksanakan kegiatan vaksinasi ini, kita bisa mencapai herd immunity setelah 70% dari penduduk divaksinasi, yang targetnya oleh Bapak Presiden selesai dalam waktu 12 bulan”
"Jangan lupa memakai masker, sekali lagi jangan lupa memakai masker, dan sekali lagi jangan lupa memakai masker. Itu adalah hal yang sangat penting selain mencuci tangan dan menjaga jarak"
“Masalah (Pandemi Covid-19) ini terjadi di seluruh dunia, dan hanya akan bisa selesai kalau kita bersama-sama menanganinya. Sehingga memang kebersamaan, kegotong-royongan, inklusifitas bukan eksklusifitas bagaimana kita membangun gerakan masyarakat, itu yang harus menjadi prioritas kita. Dan agar gerakan tersebut terjadi harus ada rasa trust dari seluruh stakeholder”
“Pandemi ini mengubah tatanan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Kami terus melakukan berbagai upaya dalam menangani COVID-19”
“Untuk memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa vaksin (Covid-19) ini aman, sudah dilakukan uji klinis, sudah dilakukan kegiatan real vaksinasinya, sehingga masyarakat semakin percaya bahwa program vaksinasi ini sebenarnya baik untuk dilakukan secara luas”
Jakarta, 19 Mei 2022
Seluruh pegawai di lingkungan Kementerian… read more
Jakarta, 19 Mei 2022
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad… read more
Tanjung Pinang, 18 Mei 2022
Dalam mendukung upaya peningkatan angka… read more