Jakarta, 18 Mei 2020
Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyampaikan bahwa virus Covid-19 tidak bisa hilang dalam waktu singkat dan menjadi masalah di seluruh dunia. Oleh karena itu tatanan hidup normal yang baru perlu diterapkan oleh masyarakat.
“Kita harus memiliki komitmen kuat untuk berdampingan dengan situasi seperti ini (pandemi Covid-19). Oleh karena itu kita harus mulai mengubah budaya dasar kita menuju budaya dasar yang baru atau menuju ke kehidupan normal yang baru,” kata Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (18/5).
Kehidupan normal yang baru, kata dr. Achmad, adalah kebiasaan-kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat, untuk selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik, memakai masker jika harus ke luar rumah, hindari kerumunan, dan menjaga jarak fisik.
“Inilah yang saya katakana sebagai bagian dari norma normal yang baru. Kita akan masuk pada era normal yang baru. Ini adalah satu-satunya cara kalau kita ingin bisa mengendalikan Covid-19 ini dengan baikm” ujarnya.
Basis perubahan kehidupan normal yang baru ada pada keluarga. Oleh karena itu keluarga harus bisa memberikan teladan agar bisa menerapkan kehidupan normal yang baru.
Dalam tatanan kehidupan normal yang baru tidak berarti membatasi produktivitas setiap orang. Masyarakat harus tetap produktif dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19, yakni, jaga jarak, memakai masker, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan.
“Inilah yang saya katakan sebagai bagian dari norma normal yang baru. Kita akan masuk pada era normal yang baru. Ini adalah satu-satunya cara kalau kita ingin bisa mengendalikan Covid-19 ini dengan baik” ujarnya.
Terkait pendataan, hingga hari ini spesimen yang diperiksa sebanyak 190.660 dari 143.035 orang. Hasilnya, pasien konfirmasi positif Covid-19 bertambah 496 total 18.010, pasien sembuh bertambah 195 total 4.324, dan pasien meninggal bertambah 43 total 1.191.
Hotline Covid-19 - 119 ext 9
“Saudara-saudara semua di sini mempunyai peranan besar, karena promotif preventif itu luar biasa. Ketahanan nasional harus bisa dicapai, supaya ancaman-ancaman penyakit kedepan tidak menganggu SDM,”
“Saya menganjurkan kalian semua, jadilah patriot-patriot yang mau menolong masyarakat. Patriot dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,”
“Sosialisasi kebijakan tidak cukup hanya pada ruang pertemuan, tapi juga
harus dikembangkan di tingkat provinsi dan daerah, sehingga kebijakan
benar-benar dapat dilaksanakan sampai daerah”
Jakarta, 18 Januari 2021
Telah habis masa jabatan dr. Kirana Pritasari,… read more
Mamuju, 17 Januari 2021
Dalam dua hari telah terjadi gempa berkekuatan… read more
Jakarta, 15 Januari 2021
Kementerian Kesehatan memperkenalkan aplikasi… read more